Berkata Ayahanda Syeikh Umar Mahmud Abu Umar hafizhahullah:
Salah satu petunjuk yang kita temukan dalam kitab ini yaitu model keluarga kerajaan mendidik anak-anak mereka. Kita menemukan keterangan cara ayah kesatria ini mendidiknya sedari kecil. Beliau menceritakan suatu ketika menghadapi singa dari depan, ayahnya berteriak, "Hai gila, jangan kau hadapi singa dari depan!" Orang tua sekarang melarang anaknya naik tangga khawatir jatuh, lahirnya anak berjiwa penakut.
Saya akan menceritakan kisah menakjubkan, Usamah melihat ular sangat besar di atas rumah. Kemudian dia mengambil tangga. Ular itu adalah python yang membunuh mangsanya dengan lilitan bukan dengan racun. Usamah membunuhnya hanya dengan belati sedang ayahnya menyaksikan tanpa histeris. Jadi bandingkan kehidupan mereka dengan kita.
Pendidikan yang paling berpengaruh dari ayahnya, mengajarkan kehidupan zuhud dengan meninggalkan posisi raja diberikan kepada pamannya. Kita juga melihat kuatnya ibadah ayahnya dari aktivitasnya menyalin Al-Quran lalu mewakafkannya.
Usamah pernah bertanya pada ayahnya, "Berapa banyak salinan Al-Quran yang telah ditulis?" Ayahnya menjawab dia akan mengetahui setelah kematiannya. Setelah kematian ayahnya, ditemukan jejak 43 jumlah salinan Al-Quran tulisan tangannya sendiri padahal dia seorang amir!
Usamah menginformasikan, salah satu salinan Al-Quran ditulis dengan tinta emas. Ayahnya juga menulis berbagai bidang keilmuan, ilmu qiraat dan nasihk wa mansukh yang menunjukkan keilmuan ayah Usamah.
Usamah juga sangat terpengaruh dengan ibunya. Beliau mengisahkan kisah heroik sang ibu ketika benteng di serang oleh Ismailiyah sewaktu ayahnya berburu ke hutan. Ibunya segera masuk rumah mengeluarkan semua senjata dibagikan pada penduduk.
Kisah paling menakjubkan, ibunya memakaikan sepatu khuf dan mengencangkan pakaian saudari perempuannya lalu mendudukkannya di jendela. Saat ditanya tentang di mana senjata, ibunya mengatakan telah dibagikan ke penduduk untuk melawan. Ketika ditanya mengapa saudarinya diletakkan di jendela ibunya menjawab, "Jika Ismailiyah masuk ke rumah, saudarinya akan dilempar ke lembah benteng agar tidak ditawan oleh Ismailiyah."
Hal lain yang yang bisa kita petik pelajaran dari kitab ini, Usamah menyebutkan nama-nama ulama kibar yang belum pernah tercatat dalam daftar tabaqat ulama kibar. Beliau menceritakan kisah dua orang, yang pertama ulama dan kedua ahli ibadah zuhud. Ulama itu bernama faqih Al-Fandalani. Aku mencari informasi sayangnya tidak menemukan. Sedang ahli ibadah zuhud bernama Abdurrahman Al-Halhuli.
Informasi penting lainnya, beliau menceritakan pernah melewati kota bernama Lembah Musa (Wadi Musa) dan Halhul yang merupakan nama-nama kota kuno di Palestina zaman itu.
-
Diringkas dan diterjemahkan oleh Zen Ibrahim hafizhahullah dari Kitab Alfu Kitab Qabla Mamat Juz 1 Pasal Munaqasyah Kitab Al-I'tibar karya Usamah bin Munqid.
Senin 8 Rabiul Akhir 1445 H