Kitab Al-Mu'tah yang ditulis oleh Shala Al-Haeri merupakan kitab topik sosiologi membahas kondisi sosial fikih pernikahan mu'tah menurut Syiah. Urgensi kitab ini untuk kita yaitu, perbuatan musuh justru menciptakan kebaikan bagi kaum mukminin dan mujahidin lebih banyak dari yang mereka sangka.
Persoalan tersebut telah disebutkan oleh ulama kita dalam kitab Mudawatun Nufus karya Abu Muhammad bin Hazm Adh-Dhahiri rahimahullah beliau berkata: "Sesungguhnya musuhku telah menciptakan untukku kebaikan-kebaikan yang tidak bisa dilakukan oleh selain musuh."
Beliau katakan kembali, "Andai tidak ada musuh yang memusuhiku, aku tidak akan pernah menulis bahkan satu buku." Andanya musuh baginya menggerakkannya menulis, meneliti, menyalakan cahaya-cahaya, menyebarkan kebaikan, menghasilkan ijtihad-ijtihad, menulis bantahan dan lain sebagainya.
Maka membaca kitab musuh akan membuatmu memiliki keteguhan di atas al-haq yang ada padamu. Inilah yang disampaikan oleh Ibnu Hazm pada abad ke 5 hijriah, yang dikatakan pula oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah ketika menafsirkan firman Allah dalam Surat Al-Furqan:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
"Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Rabbmu menjadi pemberi hidayah dan penolong." (Al-Furqan: 31)
Berkata Ibnu Taimiyah dalam menafsirkan ayat ini: "Sesungguhnya keberadaan musuh bagi para Nabi menjadi pokok pertolongan mereka. Allah menjadikan musuh bagi para Nabi agar Allah menolong para Nabi."
Jadi, keberadaan musuh membuat kemenangan itu menjadi nyata. Andai tidak ada musuh, tidak akan diperoleh kemenangan. Seakan-akan al-haq membutuhkan adanya musuh yang berkonfrontasi, memprovokasi dan memusuhi supaya al-haq nampak dan menang.
Inilah perkataan dua ulama agung. Ulama pertama berkata melihat pengalaman hidupnya yang menjadi nasihat emas bagi kita. Ulama kedua melihat dalam Al-Quran lalu mengambil kesimpulan emas seperti yang antum saksikan.
هَادِيًا وَنَصِيرًا
"Pemberi hidayah dan penolong."
Maka hidayah tidak akan tampak tanpa keberadaan musuh dan kemenangan tidak akan nampak dan diperoleh tanpa adanya musuh. Karena itu harus dilakukan upaya membaca musuh. Upaya ini menjadi ibadah karena akan menguatkan kita.
Apa yang antum miliki? Ketika antum membaca ocehan mereka, kerusakan mereka dan kebodohan mereka; ilmu antum akan bertambah, ketsiqahan antum akan bertambah dan akan semakin menguat tsiqah antum pada al-haq.
Bacaan apapun yang engkau telaah wahai muslim, harus menjadi perhatian antum untuk bertasbih, bertahmid dan mengagungkan tauhid Allah azza wa jalla. Hendaknya antum selalu mengikatkan diri ketika membaca sebuah kitab dengan bertafakur dan mendengar. Hendaknya antum mengikatkan apa yang antum baca dengan Allah azza wa jalla untuk menguatkan hubungan dan ibadah antum pada Allah. Menguatkannya melalui apa yang antum baca sampaipun antum membaca kitab milik musuh agamamu, sampaipun musuh hidayah yang hidayah itu antum sedang perjuangkan.
Bersambung...
Diringkas dan diterjemahkan oleh Zen Ibrahim hafizhahullah dari Kitab Alfu Kitab Qabla Mamat Juz 1 Pasal Munaqasyah Kitab Al-Mu'tah karya Shahla Al-Haeri.
Selasa 22 Rabiul Akhir 1445 H